[Enlightenment Reflection]
Jadi pemimpin itu melelahkan ya?
Dituntut memiliki kesabaran yang lebih, ketelitian yang lebih, ketegasan yang lebih, dan hal-hal lainnya.
Jadi pemimpin itu melelahkan ya?
Tak peduli sedang dalam kondisi apapun itu, entah sehat atau sakit, entah sibuk atau luang, ketika yang dipimpinnya meminta bantuan untuk segera, maka harus sesegera mungkin bersiap siaga melakukan.
Jadi pemimpin itu melelahkan ya?
Ketika sudah berkali-kali mengingatkan, tapi tak ada tanggapan. Berkali-kali menyemangati tapi yang lain tak peduli.
Jadi pemimpin itu melelahkan ya?
Ketika ikhtiar sudah maksimal dilakukan, tapi hasil tak sesuai harapan. Ketika diri tak berbuat kesalahan, tapi diminta pertanggungjawaban.
Jadi pemimpin itu melelahkan ya?
Harus bisa menjadi pendengar dan penasihat dalam satu waktu. Harus bisa jadi pemikir dan penggerak di saat yang bersamaan. Harus bisa menjadi lembut dan tegas dalam satu kondisi. Harus bisa cekatan dan tenang dalam satu situasi.
Jadi pemimpin itu melelahkan ya?
Iya, akan sangat melelahkan, jika rasa ikhlas tak membersamai. Jika orientasi hanya duniawi, proker, hasil, dan apresiasi. Yang terasa hanya kelelahan tanpa henti.
Jadi pemimpin itu…
Berarti bertambah amanah.
Yang artinya Allah sedang husnudzon padamu,
untuk terus bertumbuh menguatkan pundak.
Jadi pemimpin itu…
Memang benar melelahkan.
Tapi ketika niat masih lurus terjaga,
langkah masih lurus terayun,
dan seluruhnya untuk kebaikan,
Maka Allah akan menyukai setiap tetes peluh kelelahan itu.
Oleh : Anita Sefti – FKM 2014
#EnlightenmentReflection
#MaskamUndip
~Nyaman Bersama Maskam~